Baranusa – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, didampingi Kepala Bidang Pendidikan Islam, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Alor, beserta rombongan diterima secara adat saat kunjungan kerja ke Baranusa dalam rangka penyerahan SK Penegerian MAN 2 Alor. Rombongan dijemput dengan cara yang sedikit unik, di mana saat perahu motor yang ditumpangi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama rombongan hendak mendekati perairan Baranusa, rombongan langsung disambut di tengah lautan dengan tarian adat “Galasoro” serta arak-arakan puluhan perahu motor ukuran kecil. Selanjutnya, rombongan dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT bersama Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Alor diminta untuk pindah dari perahu motor yang ditumpangi sebelumnya untuk bergabung ke dalam perahu motor yang ditumpangi oleh pasukan penari Galasoro. Sementara puluhan perahu motor ukuran kecil, tetap melakukan arak-arakan bahkan sering melakukan manuver yang mendebarkan, mendampingi rombongan hinga tiba di pelabuhan Baranusa. Sementara di darat, masyarakat Baranusa tumpah ruah ke jalan, berdiri berbaris di sisi kanan jalan, dari ujung pelabuhan baranusa hingga ke tempat penerimaan rombongan secara adat di “Lallang Galu”. Selanjutnya, rombongan berbaur bersama masyarakat membentuk lingkaran dalam prosesi tarian adat “lego-lego”.
Rombongan selanjutnya diarahkan untuk menuju ke rumah raja guna mengikuti prosesi penerimaan secara adat oleh para sesepuh dan tokoh adat Baranusa. Dalam prosesi tersebut, Bapak B.K. Hobol sebagai Tokoh Adat Baranusa yang dipercayakan untuk memberi ucapan Selamat Datang, menyambut positif kehadiran Kakanwil bersama rombongan yang yang datang dengan niat mulia untuk melakukan penyerahan KMA Penegerian MAN 2 Alor. Selanjutnya, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama Ibu, Kepala Bidang Pendidikan Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama Ibu dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Alor bersama Ibu, didaulat menjadi warga Baranusa yang berdomisili di Kupang dan di Kalabahi.
Acara penyerahan SK Penegerian MAN 2 Alor ini dihadiri Anggota DPRD Kabupaten Alor, Bapak Iskandar Lelang yang juga merupakan Mantan Camat Pantar Barat, hadir juga Camat Pantar Barat Bapak Mashuri Uba, Sos, Kapolsek Pantar Barat, Pembina dan Pengurus Yayasan Hayatul Islam Baranusa para tokoh agama dan tokoh pemuda, para kepala dan guru madrasah se Kabupaten Alor, kepala sekolah se Kecamatan Pantar Barat dan ada beberapa orang Baranusa yang selama ini berada di perantauan.
Ketua Yayasan Hayatul Islam Baranusa, Bapak Basonden M. Baso, S.Ag, dalam sapaannya, mengungkapkan bahwa proses penegerian ini adalah sebuah proses yang sangat dirindukan dan sangat dinantikan oleh segenap warga Baranusa, baik yang ada di Baranusa maupun yang berada di luar Baranusa. Oleh karenanya Beliau mengungkapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Kakanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Kepala Bidang Pendidikan Islam dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Alor yang selama ini telah ikut membantu dan memperjuangkan semua ini, sehingga proses penyerahan KMA bisa diselenggarakan hari ini. Dengan demikian telah mengobati penantian dan kerinduan masyarakat Baranusa akan hadirnya penegerian MAN 2 ini.
Dalam sambutannya, Kakanwil, Drs. Sarman Marselinus menyampaikan bahwa untuk proses penegerian madrasah, pemerintah membutuhkan kajian yang komprehensif, karena setiap kebijakan untuk menegerikan sebuah madrasah, konsekuensinya pada anggaran. Lebih lanjut Kakanwil menjelaskan bahwa proses penegerian juga harus berdasarkan pada usulan dari masyarakat dalam hal ini yayasan. Diharapkan dengan penegerian ini berimbas pada pengelolaan madrasah yang lebih baik serta pelayanan pendidikan pada masyarakat yang lebih berkualitas.